Solidaritas Mengalir Pasca Teror Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Keselamatan Jurnalis

Senin, 24 Mar 2025 20:00
    Bagikan  
Solidaritas Mengalir Pasca Teror Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Keselamatan Jurnalis
Nana Wiyono

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, menerima pernyataan dukungan dari para seniman pada Senin (24/3/2025) penyerahan dokumen diwakili Ahmadun Yosi Herfanda.

NARASINETWORK.COM - Jakarta, Aksi terorisme yang mengejutkan mengguncang dunia jurnalistik Indonesia. Jurnalis Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), dan tim podcast investigatif Bocor Alus menjadi sasaran pengiriman paket berisi kepala babi dan enam tikus tanpa kepala. Kejadian ini telah memicu gelombang solidaritas nasional yang meluas, menyoroti ancaman serius terhadap kebebasan pers.

Di tengah kecaman publik yang meluas, puluhan seniman Indonesia menunjukkan solidaritas mereka dengan Tempo melalui pernyataan sikap berjudul "Seniman Bersama Tempo." Pernyataan tersebut dibacakan oleh penyair senior dan mantan redaktur budaya Republika, Ahmadun Yosi Herfanda, di Redaksi Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan. Ahmadun dengan tegas menyatakan bahwa serangan terhadap pers merupakan serangan langsung terhadap demokrasi itu sendiri. "Pers adalah pilar demokrasi. Segala bentuk gangguan terhadap pers harus dilawan karena menjadi ancaman terhadap demokrasi," tegasnya. Pernyataan dukungan ini ditandatangani oleh perwakilan seniman dari data nama yang mendukung sekitar 264 seniman, termasuk dari luar negeri, yang memandang pembungkaman pers sebagai pembunuhan terhadap ruang ekspresi kreatif pada Senin (24/3/2025).

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, menerima pernyataan dukungan tersebut dengan rasa syukur. Ia menyampaikan terima kasih atas solidaritas yang ditunjukkan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk para seniman. Bagja menjelaskan interpretasi internal Tempo terhadap pesan teror tersebut, yang diduga merujuk pada anggapan Tempo "budeg" (tuli) dan jumlah kru Bocor Alus. Ia juga menanggapi spekulasi mengenai kaitan dengan pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang media yang "asyik," menekankan bahwa hal tersebut tidak selaras dengan komitmen Tempo untuk pemberitaan yang tajam dan bertanggung jawab.

Meskipun menghadapi teror yang jelas bertujuan untuk mengintimidasi dan membungkam, Tempo menegaskan komitmennya untuk terus menjalankan tugas jurnalistik secara bertanggung jawab. "Jika Tempo takut, media lain juga akan takut, dan berbagai persoalan bangsa akan selalu ditutupi kegelapan karena tidak pernah diungkap secara terang," tegas Bagja.

Dukungan seniman terhadap tempo pada hari Senin siang dibuka oleh tarian oleh Indonesiana Putri Wicaksono, Testimoni oleh Zulfikar Albar dan Ireng Halimun, serta Advokat Mayumi manajer program SEMANTIK. Pembacaan puisi oleh Kurnia Effendi, Willy Anna. Lalu penampilan khusus dari Cica yang membacakan puisi meski tanpa judul.

Namun, insiden ini melampaui sekadar ancaman terhadap kebebasan pers. Aksi teror yang brutal dan simbolis ini juga mengungkap ancaman serius terhadap keselamatan perempuan dan memperlihatkan wajah mengerikan dari kekerasan berbasis gender di Indonesia. Penggunaan kepala babi sebagai alat intimidasi terhadap Cica, seorang perempuan jurnalis, tidak dapat diabaikan sebagai bentuk kekerasan yang mengintimidasi dan berpotensi eskalasi menjadi tindakan yang jauh lebih ekstrem, bahkan femisida.

Kejadian ini mendesak pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk mengambil tindakan tegas. Perlindungan terhadap jurnalis dan penegakan hukum yang adil dan transparan sangat krusial. Lebih jauh lagi, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya mengkaji secara mendalam akar masalah kekerasan berbasis gender dan mengembangkan strategi pencegahan yangSolidaritas Mengalir Pasca Teror Tempo: Ancaman terhadap Kebebasan Pers dan Keselamatan Perempuan komprehensif. Solidaritas nasional yang ditunjukkan oleh para seniman dan masyarakat luas harus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam melindungi kebebasan pers, memastikan keselamatan perempuan, dan menciptakan lingkungan yang aman dan setara bagi semua warga negara Indonesia.

(*)

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Program MBG Diharapkan Bentuk Generasi Kabupaten Banyuwangi yang Sehat dan Tangguh
PLN untuk Rakyat, D’Sarongge Festival Jadi Ruang Promosi UMKM Ciawigajah
Kecamatan Makasar Gelar Pelatihan K3 untuk Tingkatkan Keselamatan Kerja Petugas PPSU
Supian Suri Suarakan Komitmen Daerah dalam Pemberdayaan Disabilitas di Peringatan Internasional
DWP Jakarta Pusat Gandeng Grand Mercure Kemayoran dalam Pelatihan Barista Inklusif untuk Difabel
Wonderful Indonesia Awards 2025 Ukur Kualitas dan Daya Saing Pariwisata Indonesia
Skema Pooling Fund Bencana Terobosan Baru Asuransi BMN untuk Jaminan Layanan Publik
Listrik Pulih Lebih Cepat PLN Terus Berupaya Pascabencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
Kementerian Agama Gelar HAB ke-80 Umat Rukun dan Sinergi untuk Indonesia Damai dan Maju
Warga Padaulun Jadi Korban Penganiayaan Brutal di Tengah Malam, Dilarikan ke RSUD Majalaya
Jakarta Tuan Rumah Olimpiade PAI Nasional 2025 Kompetisi untuk Tingkatkan Kualitas Pendidikan Agama
Pemerintah Bentuk Task Force Debottlenecking untuk Percepat Perbaikan Iklim Investasi Indonesia
Semarak Natal Dimulai Karnaval Santa Claus Hiasi Kota Sorong Papua
Siapa Dibalik Sosok Berpengaruh Alih Fungsi Kebun Teh Pangalengan, WALHI Minta Usut Tuntas yang Terlibat
Alih Fungsi Lahan Dipacu, Reboisasi Tak Jalan: Walhi Singgung Pemerintah Hanya Sibuk Terbitkan Izin
Armada Helikopter Dikerahkan untuk Distribusi Logistik dan Pemantauan Dampak Bencana
Forum OECD 2025 Indonesia Tekankan Pentingnya Pendidikan di Masa Karier dan Pemanfaatan Teknologi
AI dan Cloud: Kunci Daya Saing Industri Otomotif di Era Digital
Wayang Kulit "Pulung Ratu" Guncang Tangerang Kisah Kepemimpinan Dipentaskan dengan Meriah
Jaga Jakarta Penuh Warna Cara Asyik Merawat Kota Jakarta