Peran Besar Pelaku UMKM dalam Mendorong Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Jumat, 26 Sep 2025 12:53
    Bagikan  
Peran Besar Pelaku UMKM dalam Mendorong Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dok. Tim MBG

Peran Besar Pelaku UMKM dalam Mendorong Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

NARASINETWORK.COM -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah mendapat dukungan luar biasa dari berbagai pihak, terutama dari pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di seluruh daerah. Dalam program MBG, UMKM mempunyai peranan yang cukup besar terhadap kelancaran dan keberhasilan program MBG disetiap daerah.

Sosialisasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) ini bertempat di Hotel Batiqa Cirebon pada Kamis, (25/9). Sinergi antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan masyarakat ini menjadi contoh nyata bagaimana program nasional ini dapat berjalan efektif serta memberikan dampak ekonomi yang signifikan.

Dalam kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Pelaku Usaha Daerah dalam Mendukung Program Makan Bergizi Gratis di Wilayah KPPG Cirebon”, sejumlah narasumber menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjamin keberlanjutan program ini.

Baca juga: Wawancara Tokoh : Samuel Santosa Adi Prasetyo "The Visionary Leading the Wayang Beber Renaissance"

Menurut Lia Nurliana, program MBG tidak hanya berorientasi pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga membuka peluang besar bagi UMKM lokal.

“Program ini bukan sekadar menyediakan makanan bergizi, tetapi juga menggerakkan ekonomi daerah. Ketika bahan baku dipasok dari pelaku UMKM lokal, maka perputaran ekonomi akan terjadi di tingkat masyarakat,” tutur Lia Nurliana.

Baca juga: "MULAK" dan Wayang Beber Metropolitan : Relevansi identitas dan budaya di tengah arus globalisasi.

Kemudian, Atin Yuningsih, menjelaskan bahwa keberhasilan MBG sangat bergantung pada partisipasi aktif UMKM di daerah. Untuk itu pelaku UMKM perlu mendapat pelatihan agar keberlansungan program MBG dapat berjalan lancar.

“UMKM adalah tulang punggung ekonomi rakyat. Dengan melibatkan mereka dalam pengadaan bahan pangan, katering sekolah, hingga distribusi produk, kita menciptakan sistem yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat,” katanya.

Dukungan serupa datang dari Ir. I Ketut Sukanata, M.M, yang menilai bahwa keberadaan UMKM akan memperkuat rantai pasok pangan lokal.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Bukan Sekadar Konsumsi, Tetapi Investasi Masa Depan Bangsa

“Kita harus memastikan produk yang disajikan dalam program MBG berasal dari produksi lokal. Ini sekaligus menjadi peluang bagi UMKM untuk naik kelas, meningkatkan kualitas, dan memenuhi standar gizi yang ditetapkan pemerintah,” jelasnya.

Program MBG sendiri bertujuan menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045. Dengan melibatkan pelaku UMKM sebagai bagian dari ekosistem penyedia bahan pangan bergizi, manfaat program ini tidak hanya dirasakan dari sisi kesehatan, tetapi juga dari peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Program Makan Bergizi Gratis Bukan Sekadar Konsumsi, Tetapi Investasi Masa Depan Bangsa

Menanggapi, Rina Nur Azizah, menekankan bahwa sinergi pemerintah dan UMKM menjadi kunci utama. Program MBG tidak akan dapat berjalan sendiri tanpa bantuan langsung dari para pelaku UMKM dan juga masyarakat lokal.

“Setiap porsi makanan bergizi yang sampai ke tangan anak-anak sekolah adalah hasil kerja sama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal,” pungkasnya.

Melalui program ini, diharapkan muncul efek ganda (multiplier effect) yang signifikam untuk memperkuat ketahanan pangan, menciptakan lapangan kerja baru, serta mengakselerasi pemerataan ekonomi di berbagai daerah.

 

Baca Berita dan Artikel Menarik Lainnya di Google News

Berita Terbaru

Mengungkap Kelezatan RawonHidangan Khas Jawa Timur
Seminari St. Paulus Sambut Delegasi IIS Perkenalkan Pendidikan Lintas Iman
SOSOK- Kompol Ivan Taufiq: Pejabat Polresta Bandung dengan Rekam Jejaknya yang Menarik
Delegasi IIS di Borobudur Meneladani Kerukunan dari Tokoh Buddhis
Stiker Doa di WhatsApp Simbol Simpati atau Untaian Ibadah ?
Transformasi Pendidikan Digitalisasi Pembelajaran Sentuh Daerah 3T di Kalimantan Timur dan Maluku
Peringatan Hari Diabetes Sedunia Pemerintah Perkuat Upaya Pencegahan dan Pengobatan
Benarkah Pemerintah Gratiskan Tarif Listrik Sampai 700 ribu? Masyarakat Minta PLN Cepat Respon!
IABC Indonesia Conference 2025 Wamenkes Tekankan Pentingnya Komunikasi Strategis dalam Kesehatan
Pertemuan di Istana Merdeka Presiden Prabowo dan Wakil Ketua DPR Fokus pada Program Strategis
Digitalisasi Sistem Pemerintahan Kementerian PANRB dan Kadin Indonesia Jalin Kemitraan Strategis
PANRB Fokus pada Penguatan Kelembagaan dan SDM BP Batam
Kerap Resahkan Warga, Satpol PP Kabupaten Bandung Amankan Sejumlah Gelandang di Soreang
Gaya Hidup Camper Van di Era Modern
Revolusi UMKM Teknologi Tepat Guna Sebagai Katalisator Pertumbuhan
Peringatan 250 Tahun Korps Marinir AS Momentum Eratkan Hubungan Indonesia - AS
Kunjungan Kerja Menhan RI ke Aceh Fokus pada Pembinaan Satuan Teritorial
Revitalisasi Pendidikan Vokasi Pemerintah Tingkatkan Kualitas SDM
Indonesia Uji Klinis Vaksin TBC Inhalasi Terobosan Baru Berantas Tuberkulosis
Kemendikdasmen Sabet Penghargaan IMPRA 2025 Kampanye "7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat" Jadi Sorotan